Kamis, September 10, 2009

Konsep OOP di Java

Pemrograman berorientasi objek diciptakan untuk mempermudah pengembangan program dengan cara mengikuti model yang telah ada dalam kehidupan nyata. Dalam paradigma ini, sesuai dengan model kehidupan nyata, segala bagian (entiti) dari suatu permasalahan adalah objek. Objek-objek ini kemudian juga dapat berupa gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil. Sebagai contoh, tengoklah sebuah mobil. Mobil adalah sebuah objek dalam kehidupan nyata. Namun mobil sendiri terbentuk dari beberapa objek yang lebih kecil seperti roda ban, mesin, jok, dll. Mobil sebagai objek yang merupakan gabungan dari objek yang lebih kecil dibentuk dengan membentuk hubungan antara objek-objek penyusunnya. Begitu juga dengan sebuah program. Objek besar dapat dibentuk dengan menggabungkan beberapa objek-objek dalam bahasa pemrograman. Objek-objek tersebut berkomunikasi dengan saling mengirim pesan kepada objek lain.

Konsep-konsep pemrograman berorientasi objek dalam Java secara umum sama dengan yang digunakan oleh bahasa-bahasa lain. Jadi kebanyakan konsep yang kita bahas juga terdapat dalam bahasa selain Java. Namun, terkadang terdapat perbedaan-perbedaan kecil antara penerapan konsep-konsep tersebut dalam masing-masing bahasa. Perbedaan-perbedaan ini juga akan dijelaskan seiring penjelasan masing-masing konsep.


Objek

Dalam penjelasan mengenai analogi, kita sudah menyinggung mengenai objek. Sekarang kita akan mengupas lebih dalam tentang objek sebagai konsep kunci dari pemrograman berorientasi objek.

Baik dalam dunia nyata atau dalam sebuah program, sebuah objek memiliki dua karakteristik, yaitu state dan behaviour. State adalah keadaan dari sebuah objek, seperti mobil memiliki state warna, model, tahun pembuatan, kondisi, dll. Sedang behaviour adalah kelakuan dari objek tersebut, seperti mobil dapat melaju, membelok, membunyikan klakson, dll. Objek menyimpan statenya dalam satu atau lebih variabel, dan mengimplementasikan behaviournya dengan metode. Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa objek adalah bagian software yang dibentuk dengan variabel-variabel dan metode-metode yang berhubungan dengan variabel tersebut.

Dengan karakteristik tersebut, kita dapat memodelkan berbagai objek dalam kehidupan nyata ke dalam objek-objek dalam sebuah program. Lebih lanjut kita dapat memodelkan objek-objek abstrak ke dalam sebuah program. Contoh umum untuk konsep abstrak seperti ini adalah objek Event, yaitu objek untuk mewakili peristiwa klik atau tombol ditekan.

Sebuah objek yang dibentuk dari sebuah kelas biasa disebut instans dalam terminologi OOP. Artinya objek tersebut adalah wujud nyata dari sebuah kelas. Variabel dan metode dari instans ini disebut variabel instans dan metode instans. Setiap instans menyimpan variabelnya sendiri-sendiri, jadi nilai variabel untuk tiap instans bisa berbeda.


Message (Pesan)

Objek-objek yang bekerja sama membentuk suatu sistem harus saling berkomunikasi untuk menjalankan sistem tersebut. Dalam sebuah program, objek-objek berkomunikasi satu sama lain dengan mengirimkan pesan. Sebagai contoh, jika sebuah objek ingin memanggil metode dari objek lain, maka objek ini akan mengirimkan sebuah pesan yang meminta objek tujuan untuk menjalankan metode yang dikehendaki. Pesan ini akan berisi informasi-informasi yang dibutuhkan objek tujuan untuk dapat menunaikan permintaan tadi.

Sebuah pesan dibentuk oleh informasi berikut ini: 1) objek yang dituju; 2) nama metode yang ingin dipanggil; 3) parameter yang dibutuhkan metode tersebut. Misalnya:

anotherObject.aMethod(parameter1);

Bila sebuah objek ingin memanggil metode miliknya sendiri, maka informasi pertama adalah dirinya sendiri. Untuk menunjuk diri sendiri dalam Java digunakan kata kunci this. Maka contoh sebelumnya akan menjadi:

this.aMethod(parameter1);

Atau kita dapat menghilangkan informasi pertama sehingga menjadi:

aMethod(parameter1);

karena bila informasi pertama tidak ada, kompiler akan secara otomatis menunjuk ke objek itu sendiri.

Ada dua keuntungan dalam penggunaan pesan, yaitu: 1) semua kebutuhan interaksi antarobjek dapat dilakukan; 2) objek-objek yang saling berinteraksi tidak harus berada dalam satu proses atau bahkan dalam satu komputer.


Kelas

Kelas adalah semacam cetakan, atau template, untuk membuat objek. Ibaratkan sebuah rancangan rumah yang digunakan untuk membangun ratusan rumah. Rumah yang dibangun tersebut adalah objek dari kelas rancangan rumah. Hal ini dapat dilakukan karena semua objek rumah yang dibangun memiliki karakteristik yang sama, sehingga dapat dibuatkan semacam blueprint­nya. Tetapi objek-objek yang dibangun tetap akan memiliki bentuk fisik tertentu sendiri-sendiri, seperti variabel dalam sebuah program, atau pintu sebuah objek rumah. Dengan penjelasan ini, kelas dapat kita definisikan kembali menjadi sebuah blueprint, atau prototipe, yang mendefinisikan variabel dan metode yang sama untuk semua objek sejenis.

Sebagai contoh, misalkan kita ingin membuat kelas Rumah, maka kita harus membuat sebuah kelas yang mendefinisikan semua variabel yang dimiliki objek dari kelas tersebut. Selain itu, kelas tersebut juga harus mendeklarasikan metode-metode yang dimiliki objek dari kelas dan juga membuat implementasi dari metode tersebut. Dengan adanya kelas ini, kita dapat membuat sebanyak apapun objek-objek rumah yang sejenis, yaitu jenis yang didefinisikan oleh kelas Rumah. Setiap objek Rumah diciptakan, sistem akan mengalokasikan sejumlah memori untuk objek tersebut dan variabel-variabelnya. Dengan begitu setiap objek akan memiliki salinan masing-masing untuk setiap variabel instans.

Setelah mengenal konsep kelas, saatnya Anda dikenalkan dengan variabel kelas. Variabel kelas sebenarnya sama dengan variabel instans. Bedanya adalah, setiap objek berbagi satu dan hanya satu variabel kelas, tapi masing-masing memiliki salinan dari variabel instans. Misalkan kelas Rumah yang kita buat hanya akan mendukung 2 lantai, dan setiap objek Rumah terdiri atas 2 lantai. Maka informasi ini cukup disimpan satu kali, karena nilainya tidak berbeda untuk semua objek. Lebih jauh, bila ada satu objek yang mengubah nilai dari variabel kelas, maka semua objek sejenis lainnya akan mengikuti perubahan itu. Di samping variabel, terdapat juga metode kelas. Metode jenis ini dapat langsung dipanggil melalui kelas dan bukan dari instans kelas tersebut.


Pewarisan

Terminologi asing untuk pewarisan adalah inheritance. Mungkin dalam literatur lain Anda akan sering menjumpai istilah ini. Secara gamblang, pewarisan berarti sebuah kelas mewarisi state dan behaviour dari kelas lain. Sebagai contoh, sebuah kelas RumahMewah akan mewarisi state dan behaviour dari kelas Rumah. Begitu juga dengan kelas RumahSederhana. Kelas RumahMewah dan RumahSederhana disebut subkelas, atau kelas anak, dari kelas Rumah, yang disebut superkelas, atau kelas induk.

Seluruh subkelas akan mewarisi (inherits) state dan behaviour dari superkelasnya. Dengan begitu, semua subkelas dari superkelas yang sama akan memiliki state dan behaviour yang sama. Namun, masing-masing subkelas bisa menambah sendiri state atau behaviournya. Misalkan, pada kelas Rumah tidak terdapat variable kolamRenang, namun subkelas RumahMewah memiliki variabel tersebut. Contoh lain misalnya kelas Rumah tidak memiliki metode nyalakanAlarm, namun rumah mewah memiliki metode itu.

Dalam kasus tertentu subkelas mungkin memiliki implementasi behaviour yang berbeda dengan superkelasnya. Hal seperti ini disebut override. Contohnya subkelas SepedaBalap memiliki implementasi metode ubahGigi yang berbeda dengan implementasi metode tersebut pada superkelas Sepeda.

Tingkat pewarisan tidak hanya terbatas pada dua tingkatan. Dari contoh di atas, kita bisa saja membuat subkelas dari kelas SepedaBalap, dan seterusnya. Kita bisa terus memperpanjang tingkat pewarisan ini sepanjang yang kita butuhkan. Dengan begitu, subkelas-subkelas yang dibuat akan lebih khusus dan lebih terspesialisasi. Namun terdapat batasan pewarisan dalam Java yang disebut single inheritance. Artinya sebuah kelas hanya dapat mewarisi sifat dari satu dan hanya satu superkelas saja. Dalam beberapa bahasa pemrograman berorientasi objek lain, yang berlaku adalah multiple inheritance. Artinya sebuah kelas dapat mewarisi sifat dari beberapa superkelas sekaligus.

Dalam Java, terdapat kelas Object yang merupakan superkelas dari semua kelas dalam Java, baik yang builtin ataupun yang kita buat sendiri, lansung maupun tidak langsung. Karena itu sebuah variabel bertipe Object akan dapat menyimpan referensi ke objek apapun dalam bahasa Java. Kelas Object ini memiliki behaviour yang dibutuhkan semua objek untuk dapat dijalankan di Java Virtual Machine. Sebagai contoh, semua kelas mewarisi metode toString dari kelas Object, yang mengembalikan representasi String dari objek tersebut.

Manfaat penggunaan konsep pewarisan antara lain: pertama, kita dapat menggunakan kembali kelas-kelas yang kita buat (sebagai superkelas) dan membuat kelas-kelas baru berdasar superkelas tersebut dengan karakteristik yang lebih khusus dari behaviour umum yang dimiliki superkelas. Kedua, kita dapat membuat superkelas yang hanya mendefinisikan behaviour namun tidak memberi implementasi dari metode-metode yang ada. Hal ini berguna jika kita ingin membuat semacam template kelas. Kelas semacam ini disebut kelas abstrak, karena behaviournya masih abstrak dan belum diimplementasikan. Subkelas-subkelas dari kelas semacam ini, yang disebut kelas konkret, mengimplementasikan behaviour abstrak tersebut sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Sedikit penjelasan mengenai kelas abstrak, kelas ini bisa memiliki hanya satu atau lebih metode abstrak. Subkelas dari kelas ini bertanggung jawab untuk memberikan implementasi untuk metode-metode abstrak tersebut. Sebagai akibat dari keberadaan metode abstrak ini, kelas abstrak tidak dapat diinstanskan (dibuatkan instansnya) atau digunakan untuk menciptakan sebuah objek dari kelas tersebut.


Interface

Arti harfiah dari interface adalah antarmuka, yaitu suatu alat untuk digunakan benda-benda yang tidak terhubung secara langsung untuk berinteraksi. Dalam bahasa pemrograman, interface digunakan oleh berbagai objek yang tidak terhubung untuk saling berinteraksi. Jadi dalam bahasa pemrograman, interface dapat didefinisikan sebagai koleksi definisi metode-metode dan variabel-variabel konstan, namun tanpa implementasi. Implementasi akan dilakukan oleh kelas-kelas yang mengimplements interface ini. Tanpa implementasi di sini tidak seperti pada kelas abstrak yang merupakan metode-metode yang tidak melakukan apa-apa, melainkan hanya sekedar nama metode saja.

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa sebuah kelas tidak dapat menjadi subkelas dari beberapa superkelas, melainkan hanya bisa menjadi subkelas dari satu superkelas saja. Hal ini membuat desain program lebih rapi dan teratur, sehingga dapat mengurangi kompleksitas program. Namun, terkadang hal ini dapat menjadi suatu halangan yang tidak menyenangkan, yaitu saat kita membutuhkan suatu kelas yang memiliki sifat-sifat dari dua atau lebih kelas lain. Pada masalah seperti ini, interface dapat memberikan alternatif jalan keluar.

Dengan adanya interface maka beberapa kelas akan dapat menangani interaksi yang sama namun dengan behaviour yang bisa berbeda. Misalnya beberapa kelas mengimplementasi sebuah interface yang sama, maka kelas-kelas tersebut dapat menangani interaksi sesuai interface tersebut, namun tiap kelas dapat memiliki implementasi yang berbeda-beda.

Begitu juga bila sebuah kelas mengimplementasi banyak interface, maka kelas tersebut akan dapat menangani interaksi-interaksi sesuai salah satu interface yang diimplement oleh kelas tersebut. Namun, kelas tersebut harus mengimplementasi sendiri behaviournya. Di sinilah letak perbedaan penggunaan interface dengan multiple inheritance. Dalam multiple inheritance, layaknya single inheritance, subkelas tidak harus mengimplementasikan sendiri behaviournya karena secara default kelas tersebut akan mengikuti behaviour superkelasnya.


Penutup

Tutorial kali ini memang hanya membahas konsep, jadi wajar bila anda merasa tutorial kali ini terlalu teoritis. Namun jangan kecewa dulu, karena di tutorial berikutnya kita akan membahas lebih jauh mengenai kelas dan objek, interface, pewarisan, dan metode dalam bahasa Java. Sambil menunggu anda punya banyak waktu untuk memahami konsep yang dibahas di atas.

Mengenal AWT (Pendahuluan)

Banyak programmer akan senang bila mempelajari pemrograman berbasis window. Di java sendiri pemrograman window ditangani oleh dua paket, yaitu java.awt dan javax.swing. Sebelum kita mengenal swing di Java, ada baiknya terlebih dahulu kita mengenal apa itu AWT, karena ini adalah basic pemrograman window di Java.

Paket java AWT(Abstract Window Toolkit) menggunakan sistem penjendelaan(window) pada komputer lokal, sehingga tampilan pada tiap-tiap sistem operasi akan berbeda-beda(di Java ini diperbaiki dengan adanya swing).


Memulai Aplikasi AWT

Saya rasa cukup untuk basa-basinya, sekarang mari kita mencoba membuat aplikasi dengan memanfaatkan paket AWT di Java. Buatlah folder bernama Latihan, yang nantinya folder ini akan menampung program-program yang akan kita buat. Untuk langkah pertama cobalah program sederhana berikut ini :

Code:

//Latihan : LatihanFrame1.java

import java.awt.*;

public class LatihanFrame1 {

public static void main(String[] args) {
Frame f = new Frame("Membuat Frame kosong");
f.setSize(300,100);
f.show();

}
}


Penjelasan program :

Karena kita melibatkan paket awt, maka kita perlu mengimpor paket java.awt dengan pernyataan :

Code:
import java.awt.*;


Untuk membentuk suatu frame, di dalam metode main() yang menjadi start awal pengeksekusian program di atas, ditunjukkan dengan pernyataan :

Code:
Frame f = new Frame("Membuat frame kosong");


Frame adalah kelas dalam paket AWT untuk menciptakan jendela dengan judul di bagian atas yang memungkinkan menu pulldown di buat.

Pernyataan

Code:
f.setSize(300,100);


Digunakan untuk mengatur ukuran frame dengan lebar 300 piksel dan tinggi 100 piksel.

Pernyataan :

Code:
f.show();


Berguna untuk menampilkan frame tersebut.


Untuk latihan kedua kita akan melibatkan konstruktor dalam program yang akan kita buat. Sebenarnya prinsipnya sama saja dengan program di atas. Untuk lebih jelasnya, cobalah program di bawah ini :

Code:
//Latihan : LatihanFrame2.java

import java.awt.*;

public class LatihanFrame2 extends Frame {

public LatihanFrame2() {
super("Membuat Frame kosong2");
setSize(300,100);
show();

}

public static void main(string[] args) {
LatihanFrame2 f = new LatihanFrame2();

}

}


Tambahan pada program yang baru kita buat adalah adanya konstruktor, yaitu ditunjukkan dengan pernyataan :

Code:

public LatihanFrame2() {

super("Membuat frame kosong2");
setSize(300,100);
show();


Mengingat dalam konstruktor terdapat perintah untuk memberikan judul, mengatur ukuran jendela, dan menampilkan jendela, maka penciptaan objek

Code:

LatihanFrame2 f = new LatihanFrame2();

membuat jendela ditampilkan.

Setting CLASSPATH JDBC Driver

Karena banyak sekali pemula yang menanyakan bagaimana cara men-setting CLASSPATH untuk JDBC driver, maka di sini akan saya uraikan secara singkat langkah-langkah untuk menyetting CLASSPATH JDBC DRIVER pada sistem operasi Windows XP dan Linux.

A. Mengatur CLASSPATH pada Windows XP/2000

Misalnya Anda menggunakan JDBC driver versi mysql-connector-java-3.0.8-stable-bin.jar dan membuat folder di C dengan nama JDBC, seperti ini C:\JDBC\
Ikutilah langkah-langkah berikut :

1. Letakkan file mysql-connector-java-3.0.8-stable-bin.jar di folder C:\JDBC.

2. Supaya Anda tidak perlu menyebutkan classpath secara eksplisit berulang-ulang saat menjalankan program java tambahkan environment variable classpath yang mengacu ke file driver.

3. Anda dapat menambahkan classpath di Windows XP/2000 dengan menampilkan kotak dialog Environment Variable dengan cara klik kanan pada My Computer>klik properties>pilih tab advance>klik Environment Variables. Maka akan muncul kotak dialog Environment Variables. Tekan tombol New Variable untuk System Variable dan isikan CLASSPATH sebagai variabel sistem baru seperti contoh di bawah ini :
Variable name : CLASSPATH
Variable value : C:\JDBC\mysql-connector-java-3.0.8-stable-bin.jar

4. Tekan tombol OK maka Anda akan melihat variabel sistem CLASSPATH tampak terdaftar sebagai variabel sistem baru pada kotak dialog Environment Variables.

5. Anda dapat melakukan testing variabel sistem dari Command Prompt dengan perintah : echo %CLASSPATH% bila pada console tampil path ke driver maka CLASSPATH berhasil di set.

6. Restart komputer Anda agar CLASSPATH baru dapat di baca oleh sistem.


B. Mengatur CLASSPATH pada Linux

Misalnya kita menggunakan JDBC driver versi mysql-connector-java-3.0.14-production.tar.gz, dan semua file itu di-ekstrak ke /usr, maka Anda harus mengatur CLASSPATH dengan cara :

# CLASSPATH= .:/usr/mysql-connector-java-3.0.14-production : $CLASSPATH

# export CLASSPATH


Atau menambahkan baris "# CLASSPATH= .:/usr/mysql-connector-java-3.0.14-production : $CLASSPATH di atas ke dalam [b].bash_profile yang ada pada home direktori masing-masing user agar setiap kali login, pengaturan tersebut dapat otomatis dipakai.

Semoga penjelasan singkat ini dapat mudah dipahami oleh pemula dan dapat membantu Wink

note : Anda bisa mendapatkan library JDBC di http://dev.mysql.com/downloads/

Java Fundamental

Bagi temen2 yg baru sekali ini belajar Java..
Ini ada tutorial singkat mengenai cara membuat file Java, mengcompile file Java tersebut, dan bagaimana menjalankan program Java.
Dibagian ini juga akan membahas sedikit tentang variabel dalam Java..
Silahkan mengikuti Smile
Okey skrg gw kasih tutorial singkat mengenai Java, bukan tutorial game, melainkan tutorial dasar-dasar Java, untuk membantu yang bener2 pemula sama sekali ^_^


LANGKAH 1: Membuat kode program Java

Nah hal pertama adalah, bagaimana asal mula suatu program aplikasi Java?
Untuk menjalankan program Java, pertama-tama kita buat file teks (txt) biasa, beri nama dengan format penamaan TitleCase dan akhiri dengan extension .java :
Misalnya Test.java

Untuk mengisi kode programnya, edit file tersebut dengan menggunakan teks editor apa saja, misalnya Notepad.

FILE :: Test.java
Isikan kode programnya:

Code:
public class Test {
// Test -> sesuai dengan nama filenya: Test.java
// (ingat Java case sensitive, Test berbeda dgn test)
}

PS: "//" adalah komentar, apapun yang ditulis setelah // tidak akan diproses
PS2: sekali lagi Java adalah case sensitive, penulisan harus benar2 memperhatikan huruf kecil dan huruf besar.


LANGKAH 2: Mengcompile kode program kita

Compile kode program yang telah kita buat dengan menggunakan Java compiler (javac.exe) yang telah termasuk dalam bundel Java SDK (J2SE), dapatkan Java SDK di http://java.sun.com/j2se/.

Gunakan DOS Prompt, buka melalui Start menu-Run-ketik CMD.
Tuliskan ini di DOS prompt :

Code:
javac Test.java

Setelah dicompile Test.java akan menghasilkan Test.class

Quote:
Test.java (kode program) compile -> Test.class (java bytecode)



LANGKAH 3: Menjalankan program tersebut

Untuk menjalankan program yang telah kita compile diatas digunakan Java launcher (java.exe), juga melalui DOS prompt :

Code:
java Test

Pada tahap ini program kita diatas akan mengeluarkan error tidak dapat dijalankan, karena Java tidak tahu harus dimulai darimana program aplikasi kita ini.


LANGKAH 4: Membuat start awal aplikasi

Start awal jalannya suatu aplikasi Java dimulai dari ditemukannya kata kunci (keyword) :

Code:
public static void main(String[] args) { }

Nah tinggal tambahkan keyword tersebut ke file Test.java kita :

Code:
public class Test {

public static void main(String[] args) {
// application start-point
}

}

Jadi program Test.java diatas sudah dapat dicompile DAN dijalankan.
Tapi karena isinya kosong, jadi program kita tsb tidak melakukan suatu hal apapun, sungguh suatu program yang tak berguna Smile
java Test -> masuk ke bagian application start-point dan selesai, tidak ada yang dikerjakan.


LANGKAH 5: Mengeluarkan suatu tulisan

Nah untuk mengeluarkan output ke console (DOS prompt) kita gunakan fungsi System.out.println("kata") :

Code:
public class Test {

public static void main(String[] args) {
System.out.println("Hello World!");
}

}

Program kita diatas ketika dijalankan akan mengeluarkan tulisan Hello World ke console.
Ah ha! Akhirnya program kita sudah jalan dan mengerjakan sesuatu, apakah Anda sudah cukup senang sekarang?! Smile
Nah selanjutnya kita akan mengenal variabel2 dalam bahasa program Java.



LANGKAH 6: Mengenal variabel serta jenis-jenisnya

Nah setelah kita mengetahui bagaimana dasar aplikasi Java dari membuat file berekstensi .java sampai menjalankannya, sekarang saatnya untuk berkenalan dengan jenis-jenis variabel yang terdapat dalam Java.

Jadi apa itu variabel??

Untuk menyimpan nilai tertentu di dalam program aplikasi kita (memori komputer), nilai tersebut haruslah disimpan sesuai kedalam suatu variabel yang tipenya sesuai dengan tipe dari nilai tersebut.
Kita tidak dapat menyimpan tipe bernilai angka ke variabel bertipe nilai huruf ataupun sebaliknya.

Pada bahasa pemograman Java, tipe-tipe variabel yang tersedia diantaranya :

Quote:
- int : untuk menyimpan nilai berupa angka bilangan bulat, misalnya: 10
- double : untuk menyimpan nilai berupa angka bilangan desimal, misalnya: 0.5
- String : untuk menyimpan nilai berupa teks kata-kata, misalnya: "Hello World"
- boolean : untuk menyimpan nilai sederhana iya atau tidak, misalnya: true


Untuk mendeklarasikan variabel yang dapat menyimpan nilai tersebut cukup dengan menggunakan:

Code:
[tipe_variabel] [nama_variabel];

misalnya: int tipeInt;
pendeklarasian variabel bernama tipeInt sebagai variabel bertipe int

Untuk mengisikan nilai ke variabel tsb gunakan tanda =

Code:
int tipeInt;

tipeInt = 10; // mengisi tipeInt dengan nilai 10


Contoh dalam program:

Code:
public class Test {

public static void main(String[] args) {
int a = 10;
double b = 0.5;
String c = "Halo";
boolean d = true;

// mengeluarkan nilai diatas ke console
System.out.println(a); // console tertulis: 10
System.out.println(b); // console tertulis: 0.5
System.out.println(c); // console tertulis: Halo
System.out.println(d); // console tertulis: true

// ganti nilai variabel a
a = 100;
System.out.println(a); // console tertulis: 100
}

}


Setelah kita mengetahui jenis-jenis tipe variabel dan bagaimana menggunakannya, sekarang kita lihat bagaimana cara mengolahnya/memanipulasinya.


LANGKAH 7: Operasi variabel

Variabel tersebut dapat kita olah sama seperti didalam matematika, yakni dengan menggunakan operasi pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian (*), pembagian (/), ataupun hasil bagi (%).
Misalnya: int a = 10 + 10; // pertambahan
Tidak ada yang spesial dalam mengolah data variabel tersebut, cukup gunakan tanda +, -, *, /, %

Contoh:

Code:
public class Test {

public static void main(String[] args) {
int a = 10;
int b = 20;
int c = a + b; // 10 + 20 = 30
int d = a - b; // 10 - 20 = -10

System.out.println(a);
System.out.println(b);
System.out.println(c);
System.out.println(d);


double e = 2;
double f = 4;
double g = e * f; // 2 x 4 = 8
double h = e / f; // 2 / 4 = 0.5

System.out.println(e);
System.out.println(f);
System.out.println(g);
System.out.println(h);

System.out.println(5 % 3); // = 2 -> 5 / 3 = 1 sisa 2
}

}


Java juga menyediakan cara untuk mempersingkat operasi tertentu:

Code:
int a = 0;
// menambah dengan 10
cara 1: a = a + 10;
cara 2: a += 10; // lebih singkat

Sama halnya dengan pengurangan, perkalian, pembagian.

Code:
a -= 10;
a *= 10;
a /= 10;


Dan Java juga menyediakan khusus penyingkatan untuk penambahan/pengurangan dengan 1:

Code:
a = a + 1; -> a += 1; -> a++;
a = a - 1; -> a -= 1; -> a--;


Begitulah ulasan singkat dari Paupau si pembuat tutorial ini, semoga temen2 bisa mendapatkan dasar untuk belajar Java, selanjutnya mungkin akan banyak lagi ulasan2 menarik ttg Java..tunggu saja update terbarunya di post ini, atau apabila temen2 merasa tidak punya waktu untuk menunggu..temen2 bisa membaca tutorial java di :
http://java.sun.com/docs/books/tutorial/