Kamis, Oktober 22, 2009

Teknik Fisika vs Teknik Kimia

Ini cerita nyata:
ada seorang insinyur proses muda, dengan gayanya masuk pabrik. You
know man, I am the king here. nobody can change the process plant
integrity without get permission from me……
Dia berjalan melintas pabrik. Biasa, cek-cek dong. Selintas di
kejauhan dia melihat kerumunan beberapa orang di dekat fuel gas
facility. Apa yang mereka lakukan di sana ……..Kenapa pipa distribusi
untuk bahan bakar kompresor dan turbin gue diutak-atik.
Nyampe di sana , gue liat ada seorang yang potongan badannya
kecil,kurus, dan berkacamata, sedang mengotak-atik katup kendali fuel
gas line.
Well, gue tanya aja
Insinyur muda (IM): Maaf pak, kok diutak-atik, kenapa sih
Dia: Emangnya kenapa, emangnya elu bisa!
IM: (dalam hati, siaaalan, siapa dia ini)
Dia: kenapa bengong, elu kaga liat itu bocor (sambil menunjuk ke katup
kendali kedua)
IM: (gue jawab dengan mantap) oh, karena dinginnya makanya bapak
bilang control valvenya bocor
Dia: kalo di pabrik gini iya, tapi kalo di PT badak sana, ada juga
yang panas kalo bocor
IM: (wah, orang ini ngerti juga kayaknya konsep isentalphi di valve,
apa dia orang TK yach, gue iseng ach…)
IM: Pak, kenapa kalo bocor ada yang panas tapi ada yang dingin.
Orang itu lalu memandang gue dengan rasa heran….
Dia: Wah dik, itu kan simple, pake aja prinsip joule thompson. Kan itu
tergantung koefisiennya. Jadi kalau ada pressure drop, gas itu bisa
dingin bisa pula panas, bisa juga tetap temperaturnya. Kalo tidak
percaya pergi ke PT Badak sana ….sambil rada senyum meremehkan
IM: (sialan bener orang ini……)
Dia: (tiba-tiba ngomong) Adik lulusan TK yach, ITB?
IM: betul Pak, saya dari TK ITB (bangga dong dia menyebut nama almamater saya).
Dia : Ooo, pantesan (kembali sambil senyum meremehkan.. .)
IM: (wah..wah… , saya jadi curiga…jangan- jangan)
Dia: eh, elu tahu engga berapa suhu valve yang bocor tadi
IM: mana saya tahu pak…
Dia: dasar goblok….., pasti sekitar 70 F, kalo kaga percaya nih saya
kasih termometer, ukur sendiri sana
IM: (kurang ajar dia, awas yach..) Lalu gue ukur aja…..Astaga bener
man, suhunya kira2 72 F. Pak, koq tahu tanpa harus ngitung sih.?????
Dia: heh, di sini ada rule of thumb you know, setiap drop 15 psi, suhu
turun 1 F.
IM : (langsung gue keluarin senjata, calculator) dari absorber suhu
110 F dan tekanan 800. Lalu tekanan di drop ke 200. berarti suhu
keluaran valve = 110F – (800-200)/15 = 70 F (astaga….. )
Belum sempat selesai pembicaraan kita, segerombolan orang2 produksi datang…

Produksi (P): Pak, kita sudah siap Pak, apa yang harus kami lakukan…
Dia: OK, kirim 1 orangmu di power plant, awasi tekanan gas yang masuk
ke sana , bilang segera kalau tekanannya osilasi..
IM: Ada kerjan apa sih..
Dia: Ini, kita mau menswitch semua fuel gas dari main header ke back-up sistem
IM: sesimpel itukan….
Dia: kalau iya, kenapa gue di sini, ini berhubungan dengan proses
transient tau (dia rada kesal..)
Dia: Oh ya Pak, gue minta orang di kontrol room mengawasi tekanan fuel
gas semua kompressor
P: ok pak, sambil terbungkuk-bungkuk. …
IM: (kurang ajar, dia bisa memerintah anak buah saya seenak udelnya….)
IM: Pak, kenapa begitu (?)
Dia: udah, jangan banyak tanya, liat nih gue ngapain… lalu tangannya
digerak-gerakan mengatur sesuatu di control valve.
Dia: (bergumam), wah tumben kali ini rada bandel prosesnya… lalu dia
ngomong di radio ke orang produksi…Rek, lagi banyak buka sumur HP yach
(HP = high pressure)
P (di radio): betul Pak…
Dia : Pantas, gue set segini aja yach
IM: kenapa diubah set yang dulu pak…
Dia: eeehhh, kan proses gainnya berubah, yach setting nya ku ubah
dong, kamu emang engga belajar kontrol waktu kuliah dulu….masa Pak
Saswinadi engga ngajarin
IM: loh kog bapak tau Pak Sas
Dia: iya dong, kan dia suka diundang ke FT untuk seminar2 ttg kontrol..
IM: wah, orang ini lulusan TF toh….walah, muka gue rasanya gue pengen
taruh di belakang kepala ketika dia bilang saya tidak mengerti
kontrol..

(karena dia udah terbuka kedoknya, si insinyur muda (IM) diganti
dengan TK dan bapak tua ini diganti dengan TF)
TF: elu pikir gue harus ngitung loop gain sama phase change-nya, yang
kaya beginian pake , apa itu kriteria Routh Hurwistcxz.. . atau pakai
bode segala, apalagi Nyquist atau enkuis plot…..kuno bego….itu tidak
nyata….malah jangan2 udah shutdown duluan , kamu baru selesai ngitung.
Iya kalo ngitungnya bener..
TK: (kurang ajar dia…) emangnya bapak engga ngitung sebelum tuning…
TF: egga ngitung bukan berarti engga mikir goblok, gue berani taruhan,
elu kaga tahu penerapan control mode P, PI, PID. Gaji gua bulan ini,
setengahnya buat elu kalo elu tahu, karena yang setengahya lagi buat
bini gue ha..ha..ha.. . (dia tertawa ngakak)
TK: (kurang ajar sekali dia….)
TF: selesai udah, yuk kita ke kantor gue…
TK:(meski gondok setengah mati, gue ikutin dia karena penasaran)
Kantornya itu sempit, ada plang besar bertuliskan: Instrument
Maintenance section, oh..oh…dia itu superintendentnya toh…
TF: masuk dik, nih rokok….dia terus ngebul. di ruang kerjanya
bergeletakan spare part dan kotak kecil ada penunjuk tekanannya
TK: apa ini pak
TF: itu controller, yach di sanalah kamu merancang mau P, PI atau PID
TK: tapi di sini tidak ada elemen D pak
TF: yach, karena itu buat flow
TK: kenapa pak
TF: astaga….kamu emang engga diajarin apa artinya elemen differential
di situ. Coba kamu keliling ke seluruh plant kita, engga ada
pengendali flow pake Differensial tahu. Masa yang praktis gitu kaga
tahu. Gue heran, kok perusahaan kita nerima orang kayak kamu…..
TK:(kurang ajar banget dia……)
tiba2 telpon berdering dan dia berbicara dengan orang. Sambil merokok
orang TK itu memperhatikan sekeliling kamar bapak tua tadi, astaga
men, di pojok lemarinya yang lusuh itu, banyak majalah yang engga
asing bagi si orang TK ini, Chemical engineering. …….
TF: eh anak TK, kita dipanggil Gas Plant control room untuk urusan
pipa ke bontang..
TK: (oh, rupanya dia sudah selesai di telpon) Pipa?, kenapa pak..
TF: elu belajar mekanika fluida kan
TK: iya dong pak, apalagi gas, gue kan alumni teknologi gas…
TF: ok, kita lihat seberapa dalam ilmu TK-mu itu…

Di lapangan, orang produksi meminta bantuan untuk menutup valve yang
macet. Valve itu adalah bagian dari 4 valve utama yang terdapat di 4
pipa utama, yang menyalurkan gas dari pabrik kami dan pabrik2 tetangga
ke bontang.

TF: ok sudah selesai
TK: kenapa ditutup pak
TF: karena kita akan menurunkan flow ke bontang
TK: kan kalo saya alirkan gas dengan empat pipa, kompresor kita tidak
akan kerja berat karena pressure dropnya turun
TF: siapa bilang, malah naik tahu..
TK: mana bisa, pressure drop itu setara dengan laju alir massa , wong
massanya berkurang , eh pressure dropnya malah naik, instrumennya kali
yang rusak…. Si insinyur TK in yakin betul karena pasti si bapak TF
ini tidak mengerti ilmu mekanika fluida

TF: emangnya kamu pikir si bernoulli, panhandle, beggs & brill itu
pinter, buktinya teori mereka gagal di sini
TK: (what, doi tahu jago2nya mekanika fluida men) Ok pak, tell me why
the pressure drop increase with decreasing the flow
TF: ha..ha..ha.. .emangnya kamu engga pernah diajarin sama dosenmu
tentang kesetimbangan fasa…ini nih contohnya, korek gas saya…..
TK: (astaga doi kenapa bisa tau yach), lalu apa hubungannya
TF : loh,loh, harusnya anak TF yang nanya anak TK bukan sebaliknya.
Gini dik, sepanjang perjalanan dari sini ke bontang, gas kita akan
kondensasi. Nah, kondensat itu kan cenderung di bawah pipa, apalagi
yang konturnya turun naik, dia akan bersemayam di situ. Makin rendah
tekanan justru semakin memperparah kondensasinya, jadinya pressure
drop malah naik akibat liquid head tadi. Untuk itu dik, kita switch
pipa, dari 4 ke 3 pipa. Gue kira elu tahu, ini kan cuma prinsip
sederhana penerapan mekanika fluida dan kesetimbangan fasa….Masa sih
elu kaga tau…engga mutu looh…Kalo elu banyak kaga tau, kasih aja
kerjaan proses engineer itu ke gue…….
TK: (kembali muka gue rasanya ditampar dia, astaga…..tapi dia emang
betul man…..)
TF: udah dulu yach, sudah suling tuh, kita harus makan biar kuat
kerja, jangan cuma kaya mandor, makan kuat kerja kendor
TK: ha..ha… (tapi tertawa gue rada miris, gue tengsin bener man)
TF: jangan lupa dik, nanti kita rapat dengan TOTAL
TK: Ok pak

Ruangan rapat itu sudah penuh. Di sisi sini kebanyakan orang melayu,
dan di sebelah sana orang bule, …….perancis man. Dengan bahas
inggrisnya yang seperti orang kena flu, si mekanikal engineer bule itu
menceritakan kenapa PSV-nya sering ngepop.Dia mulai dengan teori2
mekanikal yang ruwet.
Si Bapak TF tadi, yang masuknya aja telat tiba-tiba berkata:
TF: You are totally wrong
Bule: what? Do you have any idea about it
TF: it is simple, because you do not understand about unsteady state
mass balance
Bule: ?????? (mukanya bingung dan merah kaya kepiting rebus setengah matang)
Bule satu lagi, yang keliatannya adalah bossnya berkata dengan bijak:
Boss Bule: Ok sir, would you please explain to me what is really going
on here. I’d got frustrate since our PSV were popping frequently.
TF: Because you install the SDV at the upstream those PSV in auto open
mode. Si bapak ini berhenti sebentar untuk batuk-batuk kecil. I am
sorry…, You know, your SDV using pressure switch high (PSH) to trigger
closing. But, because the rotation of your valve is too slow to close,
the pressure already rise up to PSV setting so your gas release to
vent stack……
Boss Bule: Oh, I understand.. ….(sok ngerti keliatannya)
TF: not yet, let me finished my explanation. Once your PSV popping,
pressure of the pipe segment between PSV and SDV will suddenly
decrease. At that time, the SDV which is in travelling time to close,
will go back again to open because he feel no high pressure anymore so
the SDV and PSV will be in oscillation (open and close). Imagine this
happen
repetitively, so your PSVs damaged.
Boss Bule: Oh great, Ok I will as my process engineer to calculate the
proper setting of PSH and give it to you for review
TF: Why you should give to me, I am not a process engineer (sambil
melirik mengejek si TK, sialan…)
Boss Bule itu terkesima: So you are not a process engineer. OK anyway
gentlemen, we close this very fast meeting, thank you. Dan meeting pun
bubar….

Si TK itu merenung, sambil mengira-kira. Apa iya yach karena selalu
berasumsi steady state, semua di pabrik jadi keliatan mudah…….
.tiba-tiba
TF: eh jangan bengong, tenang dik, nanti ta’ didik kamu belajar proses
transient, dan bukannya steady-state atau istilahnya apa itu dulu kamu
pernah sebut2, tunak he..he… Kalau ikan tuna sih saya suka …
TK: (gue udah cape ngomong sialan, jadi lebih baik diem aja)
TF: daripada bengong, mendingan ke shop gue..

Di-shopnya, ketika si TK dan si Bapak TF ini lagi asik2
ngobrol,datanglah teknisi (T) seraya tergopoh gopoh.
T: Pak proteksi katodik di sana harus segera di pasang. Kami sudah
merangkainya seperti ini apa betul
TF: sebentar, tak cek dulu modelnya, elu pake impress current atau
sacrifice anode ?
TK:(astaga, gue kira cuma anak TK yang tahu model2 gituan..)
T:kayaknya model impress current
TF: Ok tak cek dulu diagramnya.. ..
TK: diagram apa itu pak
TF: he..he.., elu pasti heran gue bisa baca diagram ini
TK: (astaga , diagram pourboix man) si doi tau…..walah walah…..
TF: OK mas, segini saya kira cukup
T: terima kasih pak…..

Dan teknisi itupun ngeloyor pergi……. ……..

Si TK itu kembali berpikir. Kalau dulu waktu Os senior2 gue pernah
ngomong bahwa TK itu seperti bulan yang bisa mengelilingi matahari,
kayaknya orang TF itu persis pesawat ulang alik, ya bisa ngelilingi
bumi, bulan, dan
yang pasti bisa bolak-balik ke bumi. Sedangkan bulan mana bisa……..
Yang bulan lihat cuma permukaan bumi aja….

Hari-hari berikutnya si insinyur TK ini karena kesibukan kerjanya,
jadi jarang ketemu dengan si orang tua “aneh” alumni TF itu. Sampai
suatu saat si Pak Tua TF itu nelpon.
TF: dik TK, mau ikut rapat penting engga…
TK: apa itu Pak…
TF: kita mau test ESD system kita
TK: apaan tuh….(wah ini kesempatan gue ngorek2 yang aneh dari doi
nihhh, hi..hi…)
TF: hhhhhh, dia mendesah napas panjang, pokoke elu mau ikut kaga.
Nanti abis itu elu baru gue tatar apa itu arti ESD…
TK: OK deh (sialan, apaan lagi nih…)
Gedung itu besar, mirip meja bundar. Terlihat para superintendent
pabrik minyak dan pabrik gas duduk dengan angkernya. Disisi lainnya
ada gas coordinator, itu tu, yang ngatur koordinasi pasokan gas ke
bontang. Dan lagi-lagi Pak TF itu yang ngomong….
TF: bapak bapak sekalian, program ini akan memastikan pabrik kita itu
sampai di mana tingkat keamanannya, dan bla..bla.bla. .Untuk itu
adalah sangat penting untuk memverifikasi Emergency Shutdown System
kita guna menyakinkan sampai berapa tingkat kehandalannya, sehingga
kita akan dapat gambaran, tindakan apa yang harus dilakukan, dan
bla..bla…
Si TF ini cerita lancar, termasuk ketika ditanya kemungkinan yang
terjadi kalau ada instrumentasi yang gagal bekerja dan menimbulkan
overpressure. .
TF: Well…, tenang bapak2, kita masih punya proteksi pabrik selain ESD,
yaitu PSV and bla..bla…. Lalu gas coordinator menjelaskan waktu yang
tepat untuk melakukan itu dan seterusnya, sampai pengaturan orang2,
dst..dst…
TK: (oh, ESD itu Emergency Shutdown System toh, apaan lagi tuh,
perasaan engga pernah denger sebelumnya) Si insinyur TK itu hanya diam
saja sepanjang rapat. Sampai rapat berakhir, dia hanya dianggap angin
lalu….kasihan
Si insinyur TK itu membuntuti Pak TF: Pak…
TF: Apa dik (sambil dia senyum-senyum)
TK: (memang empet gue liat mukanya, tapi gimana donk, gue butuh dia
men…) Apa sih sebenarnya ESD itu..
TF: elu kaga tau lagi yach, pantes aja tadi di rapat elu cuma diem
kaya arca ha..ha..ha.. Ok ikut gue ke shop…

Di shop……
TF: Gini young man, sebelum elu nanya hal-hal yang usang, gue tanya
sekarang, emang waktu ngebuat pabrik, setelah elu ngelakuin FEED, elu
buat apa
TK: (astaga naga, dia anggap yang pengen gue tanya ini udah usang
baginya, eh dia tahu FEED juga men..) Ya buat PFD dong
TF: pake hysim-mu yang tunak itu, gitu…
TK: betul pak..
TF: abis itu…
TK: ………… ……… …(apaan yach, gue koq kaga tau) engga tau pak
TF: ha..ha..ha.. ..Elu itu ngaku2 insinyur proses, abis buat PFD kaga tau
harus apa ha..ha….Elu pikir pabrik kita itu cuma diatas kertas lalu
langsung jadi….kalau gitu sih mendingan elu belajar sama orang yang
buat Candi Prambanan… ..masa dulu engga diajarin…
TK: (Kurang ajar dia…) wah, jangan bawa-bawa masa lalu segala dong
TF: emangnya kenapa…denger2 elu kan ngerancang pabrik kimia sebelon
lulus, terus udah lulus gini kok bego ha..ha..ha..
Si Insinyur TK cuma diam aja. Dia keliatannya udah kebal dengan
perangai si tua aneh TF ini. Suasana diam sesasat, lalu si pak tua TF
itu ngeluarin selembar kertas dan mulai corat-coret sambil mulutnya
ngebulin asap rokok dan nyerocos dengan fasihnya. Tapi intinya adalah
dia menjelaskan safety hierarcy pabrik kaya gini
Typical Layers of Protection in Modern Chemical Plants
1. Process design
Inherently Safe Process
Inherently Safe Equipment
2. Basic Process Controls & Process Alarm and Operator Supervision
3. Critical Alarms, Operator Supervision, & Manual Intervention
4. Automatic Safety Instrumented System
5. Physical Protection ( Relief Devises, PSVs )
6. Physical Protection ( Containment Dikes )
7. Plant Emergency Response
8. Community Emergency Response.
TK: Pak, pasti bapak punya bukunya, copy donk
TF: enak aja lu, beli dong, masa gue aja punya eh elu yang ngaku2
rajanya pabrik kaga punya?
TK: Ok deh Pak, wong sama temen aja
TF: OK, nih ta’ pinjemin, tapi jangan kaget ngeliatnya.. .
TF: Dia ngeluarin buku itu sambil jari keriputnya menuding sampul
seraya ngomong “What the hell is this?”
TK: Astaga naga, ada lambang AIChE dengan manisnya tertera di sana
….Kenapa gue kaga pernah liat ini dulu di kampus yach (bertanya
sendiri)
TF: Dik, wong gue aja heran elu sampe kaga tau dapur sendiri, …..yang
gini2 sudah di jual bebas bak kacang goreng di luar sana . Dosenmu itu
punya,
pasti punya, mereka itu kan ikut anggota AIChE seperti saya ikut
anggota ISA, mungkin disimpen kali biar jadi juara kelas ha..ha..ha..
.
Si TK itu tertunduk lesu sambil memegang 2 buku utama yang berlambang
institusi teknik kimia yang kesohor itu….
Cerita selesai frend……
………… Si TK itu ya saya sendiri….gents
dan si aneh itu kemudian dipercaya manajemen jadi Lead Engineer. Suatu
jabatan profesional yang biasanya cuma bisa diduduki oleh orang-orang
teknik kimia. Ternyata…. di balik kata-kata “bego”-nya yang
bertubi-tubi, dia bermaksud membuat saya bangkit untuk maju. ….Ingat
dik, jaman sudah berubah …..be prepare, mau globalisasi loo…

Sebenarnya, masih banyak hal-hal lain yang kalau diceritakan akan
membuat saya malu sendiri. Biarlah saya simpan sebagai kenangan saja….
Buat bapak2 dosen dan ibu2 dosen,saya mengucapkan terima kasih atas
bekal-bekal yang telah diberikan sehingga saya bisa mengikuti
celotehan si tua TF yang aneh tadi, meski harus jungkir balik.
Keliatannya eksistensi kita mendapat ancaman yang serius, dari sebuah
jurusan yang dulu letaknya di pojok, yang
himpunannya pake gambar tengkorak lagi…

Kalau saya boleh saran, sebaiknya adik2 kita diberi bekal yang lebih
banyak lagi, tapi yang membumi…Kalau buat saya mungkin sudah
terlambat…
Oh ya, satu lagi, saya tak berani untuk menyampaikan salamnya ke Pak
Arifin Wardiman jika saya berkunjung ke ITB, abis…nanti saya takut
tidak bisa menjawab jika dia bertanya macam2…… .

Tidak ada komentar: